"Kebanggan kita yang terbesar bukan karena tidak pernah gagal, namun bangkit kembali setiap kita jatuh" (Confusius)

Saturday, April 27, 2013

Surat Untuk Presiden

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Kepada yang terhormat bapak presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelumnya saya adalah Vaiz Lazuardian, pelajar SMA di salah satu mantan sekolah SBI (Sekolah Standar Internasional) di Kota Madiun.

Di kesempatan ini saya ingin mengungkapkan uneg uneg saya tentang apa yang terjadi di tanah Indonesia ini.
Dimulai dari pembentrokan di sejumlah daerah di Indonesia. Banyak dari wilayah NKRI kitaini yang ingin merdeka. Kenapa? Memang saya tidak tau pasti. Tapi yang terjadi jika saya menjadi mereka adalah saya mengeluhkan kurangnya perhatian dari pemerintah pusat dengan apa yang terjadi disana. Seperti Papua, Aceh, Maluku. Karena pembangunan yang saya lihat di negeri ini. Pemerintah hanya mengkosentrasikan hanya di pusat saja, Jakarta, Jawa. Sebenarnya mereka juga ingin merasakan pembangunan yang layak untuk daerah mereka. Saya melihat apa yang terjadi di perbatasan Indonesia Malaysia. Di Kalimantan apakah tidak ada pasokan bahanpokok di sana? Karena mereka menerima bahan bahan pokok malah dari negeri tetangga, Ya, malaysia. Apa yang terjadi pak??

Saran saya pak. Mungkin pemerintah juga harus memperhatikan nasib masyarakat kita yang ada di perbatasan dan mereka yang sudah tidak ingin bergabung dengan NKRI. Kenapa mereka ingin memberintak dengan RI? Itu yang menjadi permasalahannya. Kita cari tau kenapa mereka melakukan itu. Dengan cara itu mungkin dapat mengurangi ketegangan konflik disana. Memeratakan pembangunan juga penting untuk mereka. Karena mereka juga Indonesia, kita Indonesia. Jika mereka Berhasil merdeka. Mungkin Gajah Mada juga akan kecewa.

Pak, Papua kini telah mendapat dukungan dari luar negeri. Dengan dukungan itu Papua akan dengan mudah melepaskan diri dari NKRI. Kita harus mempercepat gerak kita agar papua tidak akan melepaskan diri.
Yang kedua adalah tentang Sistem Pendidikan Indonesia. Kegagalan UN 2013 ini pasti akan menjadi pukulan terkuat yang diterima menteri pendidikan. Di lingkungan tempat saya tinggal, UN kali ini terbilang “Alay” karena kenapa harus memakai 20 paket soal agar siswa tidak bisa mencontek? Ini semua diluar masalah yang terjadi dengan percetakan pak. Menurut pendapat saya, kenapa siswa mencontek adalah karena mereka takut. Takut jika tidak lulus. Yang kedua adalah karena adanya KKM. KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal inilah yang membuat para siswa menggampangkan pendidikan. Dengan adanya KKM, siswa akan berfikir “halah, nggak apa apa nilai 50, nanti juga akan remidi. Kan KKMnya 75”. Dan juga mereka harus tertekan untuk mendapatkan nilai di atas KKM. Alhasil mereka akan menghalalkan semua cara termasuk mencontek untuk mendapatkan nilai di atas KKM, bukan murni kemampuan sendiri. Semakin mereka membudayakan hal seperti ini, kemampuan mereka akan satu bidang juga akan melemah. Seperti itulah pak yang terjadi. Lalu UN adalah dimana saat siswa tertekan. Pak, saya juga merasakan anehnya sistem pendidikan Indonesia. Berhubung saya juga siswa. Kami ini seperti selalu di haruskan mempelajari sekitar 12 mata pelajaran dengan tugas yang menggunung. Kenapa guru memberikan tugas banyak? Karena agar kita mau belajar bukan? Pak, yang terjadi hanyalah kita menjadi menggantungkan tugas kepada teman. Bukan 100% pikiran kita sendiri. Tapi mencontek punya teman agar kita dapat melampaui KKM. Inilah kenyataan pahitnya pak. Dengan adanya tekanan dari UN, tugas yang banyak, waktu yang sempit. Itu malah akan menjadi tekanan bagi semua pelajar. Semua individu mempunyai batasan kemampuan sendiri-sendiri. Kemampuan inilah yang hilang ketika kita harus dihadapkan dengan 12 mata pelajaran. Jika dia pintar sejarah, dapat berpotensi menjadi sejarahwan yang benar-benar mengagumkan. Kemampuan itu semua akan hilang jika dia mulai mencoba memeras otaknya semaksimal mungin untuk menghafalkan, untuk memahami belasan mata pelajaran. 12 mata pelajaran itu juga tidak akan berguna semua waktu dewasa. Apakah guru biologi sekarang mampu mengerjakan soal-soal fisika? Mungkin yang mereka tau adalah soal-soal fisika yang selalu di gunakan sehari-hari. 12 mata pelajaran itu akan menjadi “hanya sebagai pengetahuan” saja pak. Tidak harus benar-benar bisa kan?

Jika ada seorang siswa yang berpotensi di bidang geografi. Namun dia dipaksa harus bisa kimia yang membuat geografinya terlantar. Itu hanya akan menyia-nyiakan potensinya.
Kembali ke Ujian Nasional. Kemampuan seseorang untuk berfikir itu ada pengaruhnya dengan emosi, perasaan. Jika mereka mengalami ketakutan, tekanan, dan lain sebagainya yang mengganggu jiwa mereka. Itu tidak akan berhasil membuat mereka berfikir dengan jernih. Semua kejenuhan ini juga yang menjadi penghalang kita untuk sukses di kemudian hari. Sistem pendidikan indonesia yang juga harus menghafalkan 12 mata pelajaran itu selain dapat mengurangi kemampuan mereka dalam suatu bidang, itu dapat juga menjadikan mereka stress. Sehingga tidak maksimal dalam belajar. Itu yang mengganggu saya pak. Kenapa harus memaksakan kemampuan orang yang tidak mampu? Apakah itu akan memperbaikinya? Kalau menurut saya itu malah akan menjadi beban untuk mereka. Malah jika dalam pandangan saya. Orang-orang yang lulus dari SMK.lah yang nantinya akan berhasil di bidang pekerjaan. Kalau begitu hanya SMK yang di utamakan? Lalu bagaimana dengan kami yang sudah terlanjur berada di SMA Negeri pak?
Setahu saya. Anda dulu juga bersekolah di SMAN 1 Pacitan kan pak? Saya tau karena bapak saya adalah adik kelas pak SBY.

Bagaimana pendapat bapak? Apakah sistem pendidikan akan dibiarkan seperti ini?
Yang terakhir tentang para koruptor pak. Kenapa hukum di indonesia sangat tidak adil? Apakah hukum di indonesia hanya berlaku untuk orang yang tak berduit? Jika orang itu berduit, hukum tidak akan berjalan untuk mereka? Kenapa orang mencuri buah kapas untuk makan, lebih lama masa tahanannya daripada mereka yang berkorupsi?

Sekarang saya ingin kejelasan pak. Lebih mending menjadi pembunuh yang membunuh 1-4 korban, atau menjadi koruptor yang membunuh jutaan masyarakat? Kenapa? Karena mereka mengambil uang rakyat yang sudah menjadi hak mereka pak. Uang yang harusnya untuk rakyat miskin dan kurang mampu akan dibuat foya-foya bagi mereka yang berkorupsi.

Begini pak, kenapa banyak koruptor di negeri ini? Karena hukum sangat lunak. Bahkan koruptor yang bengis dan tega mengambil uang rakyat di beri lapas yang mewah. PANTASKAH pak?
Jika saya menjadi kepala KPK. Saya akan menghukum para koruptor dengan hukuman dikuliti hidup-hidup dan digiling ke mesin giling dengan menyisakan kepalanya dan kepala mereka yang korupsi ini akan saya gantung didepan umum dengan judul “HUKUM BAGI KORUPTOR”. Kenapa pak? Terlalu sadiskah? Sadis mana dengan mereka “koruptor” yang tega-teganya mengambil uang kesehatan rakyat? 1000 orang akan meninggal malah. Apakah 1000 orang itu tidak penting? Mungkin dari 1000 orang diantara mereka yang mati sia-sia gara-gara koruptor adalah pejuang bangsa. Ini hanya membunuh 1 koruptor untuk menyelamatkan 1000 orang itu apakah berat? Dimana prinsip “dri rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”? yang ada malah untuk koruptor. Hohon di pertimbangkan lagi untuk penghukuman koruptor pak.    


Mungkin hanya ini saja pak yang ingin saya ungkapkan kepada bapak. Saya memang sulit mengatakannya lewat tulisan seperti ini. Karena saya ingin bicara langsung dengan bapak. Apa daya hanya ini yang bisa saya perbuat sekarang. mohon maaf jika kata-kata saya ada yang kurang berkenan di hati bapak. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ditulis Oleh : Unknown // 4:55 PM
Kategori:

4 komentar:

 

Blog Kawanku

  • *Oleh Kurnia Putri Utomo ( +kurnia putri utomo )* Sabtu, 1 Agustus 2015 pada pukul 05.30 tepat saya mengendarai motor bebek menuju ke warung nasi pecel yan...

Followers

Booo !! Buahahahaha It's Me Vaiz. Powered by Blogger.