"Kebanggan kita yang terbesar bukan karena tidak pernah gagal, namun bangkit kembali setiap kita jatuh" (Confusius)

Monday, December 24, 2012

NOT ABOUT WINNER. IT'S ABOUT US !

Diantara kamu semua kami burung PIPIT !!
Tapi nyalinya gak sedikit
Diantara kamu semua kami burung HANTU !!
Kami gak harap nomer satu

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Beginilah jadi anak laspraga, slalu ada dan dimana-mana saja,
Walau terik matahari, walau hujan turun lagi, laspraga selalu disini
Walau harus sampai pagi..



Itu adalah sepenggal yel-yel yang kami buat sehari, SEHARI !! hanya beride gila dan youtube, kami sangat terbebani untuk dapat meraih kejuaraan di lomba pengembaraan itu.

Lomba pengembaraan tingkat kota dalam acara pramuka itu tinggal 3 hari lagi. Segera tanpa memikirkan apapun kami langsung mempersiapkan semuanya. Waktu kami terbuang karena seminggu sebelumnya kami ada ulangan semester yang statusnya "Fatal" untuk di sia-siakan. Kami juga harus bekerja keras membuat proposal Latihan dasar pramuka. Tapi itu semua tak hentikan kami untuk berantusias menggaet juara. Terlintas dibenakku "apa bisa? bisa juara? mengalahkan sekolah lain yang udah profesional itu? bisa dengan pramuka kita yang amburadul ini dapatkan satu pun juara?? bisa??". Tapi saat teman-temanku berusaha di bawah hujan, Erlian yang menerangkan tentang PPGD, Oka yang selalu mencaci kami yang tak pernah benar melakukan PBB. Di bawah hujan yang mengguyur kami di lapangan belakang sekolah sehari sebelum lomba itu dimulai, Oka yang menjadi pemimpin melatih kami PBB. Hentakan cacian dari mulut Oka dan guyuran air hujan malah menambah semangat kami untuk berlatih PBB. Brak brak brak brak brak brak, langkah jalan di tempat menggema lapangan volly yang kami tempati untuk berlatih. Berkali-kali kami salah tapi kami tak berhenti melangkah. Kami senang saat Oka mengangkat tangannya dan berkata "bagus!! bagus banget!!" lega rasanya Oka berteriak lantang seperti itu. Beranjak dari lapangan kita balik ke sanggar untuk berteduh. Dijalan kami berharap-harap tentang besok. Apa yang kita lakukan, apa yang akan kita perbuat nanti. Selebaran teks yel-yel yang baru kami buat kemarin malam bersama Oka hingga jam 1 pagi, baru kami bagikan. Entahlah teman-teman akan hapal atau tidak, aku meragukan itu.

Jam setengah 6 setelah shalat subuh, aku bersiap-siap mengemas seluruh persiapan dengan harap-harap cemas di pikiranku. Berangkat ke sanggar kami di SMA N 3 Madiun, semuanya sudah mempersiapkan tongkat-tongkat yang akan dibawa beserta perlengkapan lain. Sampai d tempat lomba, kartu peserta sudah dibagi ke teman-teman, Oka pemimpin kami mengenakan nomer dada 007 untuk gugus depan SMAku. Nomer dada kami dipanggil, kami segera mempersiapkan perjalanan kami yang panjang. Hingga waktu bendera di kibarkan di hadapan kami, kami melangkah mantap tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya di jalan. 2 kilo, 3 kilo, 10 kilo kami lewati, bahkan lebih, kami sampai pada pos 1, Pos PBB. Pos dimana kami mengingat latihan kami bersama hujan. Aku langsung melihat Oka yang serius sekali melihat peserta lain sedang melaksanakan lomba PBB. "Kamu bisa ka, jangan terlalu serius" kataku membuat suasana mencair. Oka pun segera memanggil kami untuk briefing sebelum lomba. Dia memberikan rencana-rencana yang akan dia lakukan untuk lomba PBB ini. 007 pun di panggil untuk melaksanakan lomba PBB. Kami bersiap, Oka memberikan aba-aba yang telah diberikan panitia, kami yang menjadi anak buahnya mengikuti semua perintahnya. Tugas pun telah selesai, kami melakukan perjalanan lagi ke pos 2, Pos PPGD.

Masjid putih yang kami temui waktu perjalanan membuat kami bertemu dengan alumni SMA 3. Kami bersama beliau bercerita banyak dan pada akhirnya kami menunaikan shalat duhur di sana. Setelah shalat kami beristirahat sebentar untuk mengurangi letih. Tiba-tiba Ratna dan Tika membawa perbekalan untuk kami. Memang untuk lomba pengembaraan kami menyiapkan support team untuk berjaga-jaga jika kami membutuhkan sesuatu. Perut sudah terisi nasi, kami pun melanjutkan perjalanan ke pos 2. Tidak ada 4 kilo kami sampai ke pos 2. Kami baru sadar tidak membawa peralatan yang dibutuhkan. Kamipun kocar kacir membutuhkan pertolongan. Ratna aku telfon namun tetap saja tidak membuahkan hasil. Hingga regu perempuan datang, kami masih belum mendapatkan bantuan. Kemampuan kami pun mentok di sini, tanpa panjang lebar kami memilih hengkang dari pos 2 dan melanjutkan ke pos 3.

Bersama regu putri-pun kami melanjutkan perjalanan yang tidak dekat ke pos 3. Selama perjalanan kami selalu dibayang-bayangi omongan panitia yang katanya "Bentar lagi sampek kok" namun tetap saja tidak sampai hingga manghrib tiba. Sesampainya di pos 3 kami langsung disambut hangat oleh support team. Ratna dan Tika berbisik kepadaku "Selamat ya iz, PBB mu juara 3 sama regu putri", paling tidak kalimat itu sudah menghapus lelahku. Tanpa berbasa-basi kami langsung menuju ke mushola untuk menunaikan shalat maghrib dan isya. Sholat kami terlihat kusyuk sekali, entah karena ingin berharap sesuatu untuk dimenangkan atau memang dalam keadaan pasrah. Setelah sholat di tunaikan, aku dan nuur adek kelas menuju lomba selanjutnya, IST (Intelligent Scout Test). Disana, maaf kawan, aku tidak maksimal, aku terlalu lelah untuk ini, aku pikir semua jawabanku salah semua, aku minta maaf. Keluar dari lomba itu tubuhku mulai lemas menahan suara perut yang sejak tadi berbunyi makin keras. Aku menunggu Dinda yang seharusnya sudah dari tadi datang untuk membawakan kami bekal makan malam. Alhamdullillah dia datang membawakan bekal makan malam yang banyak. Perut sudah terisi kembali, kami melanjutkan aktifitas lain, pendirian bivak. Sebenarnya bivak sudah dibuat daritadi berkat oka yang membantu semua untuk membuat bivak. Bivak kami dirikan di tengah lapangan di samping SMA 4. "Daripada kita tidur di lapangan, mending kita ke kelas saja dan tidur disana" usul Oka. Kami pun meng iya kan usul Oka tersebut karena usalnya masuk akal. kami tertidur pulas di kelas SD Putat 1.

Adzan subuh berkumandang, matahari masih menyembunyikan diri di ufuk timur, kami beranjak dari tidur dan segera menuju ke masjid terdekat untuk melaksanakan shalat subuh. Selepas itu semua, tanpa sarapan, kami langsung mengikuti lomba pioneering. Awal lomba kami masih optimis, namun setelah kami tau lomba akan berakhir dalam 5 menit, kami segera bergegas menyelesaikan sambungan tongkat dan tali ini. Kami berniat membuat menara tongkat yang mirip seperti jam pasir namun setelah didirikan, menara ini menjadi seperti menara pisa, menara miring. Kami gagal total di lomba ini. Kecewa? kami benar-benar kecewa. Apalagi Oka yang terpukul dengan hasil lomba kami. Sudahlah jangan dipikirkan lagi. Dengan perasaan sedikit emosi dan kacau kami melanjutkan perjalanan. Namun perjalanan kami sedikit berbeda dengan perjalanan kemarin. Karena kami sengaja menaruh tas kami yang berat di dalam mobil pembina kami sehingga beban perjalanan bisa teratasi. Kami berangkat dengan nomer urut 007, Ya ! Karena nomer dada kami 007. Baru 1 kilo, mungkin tidak sampai 1 kilo kami berhenti untuk sarapan. Kalian tau? Kami berhenti hingga nomer urut 020 lewat. Mereka adalah regu putri kami, kami akan berangkat bersama-sama, takut akan terlambat? Kami tidak memikirkan hal itu. Di perjalanan kami banyak bersantai, hingga pada akhirnya kami berada di urutan paling akhir, di belakang kami sudah tidak ada peserta kami. Meski kami di urutan paling akhir, kami masih saja sempat untuk berhenti dan membeli jamu beras kencur ditambah kunir. Entah kenapa setelah meminum jamu tersebut badanku mulai segar dan bersemangat untuk melanjutkan perjalanan hingga pos 4. Sesampainya di pos 4, kami langsung mempersiapkan mata kami masing masing, karena di pos ini adalah pos lomba Prism Compass & Menaksir tinggi. Entahlah karena baru kemarin malam kami di ajari untuk mebaca Prism compass itu, apakah kami berhasil atau tidak. Aku, Oka, Bagus, dan Iga bertugas untuk membaca kompas ala TNI AD itu. peluit dimulai, kami mulai membaca kompas. Aku pribadi ragu akan hasilku itu, karena sedikit bingung jawabanku seharusnya 199 derajat atau 201 derajat. Tak usah memikirkan hal itu, positif saja sudah benar bacaanku. Lanjut ke pos 5.

Di pos 5 kami harus lomba yel-yel dan halang rintang. LANTANG !! kami menyanyikan yel-yel kami.


He he ha he he he
He he ha he he he
He he ha he he ho
He he ha he he ho
Laspraga disini
Laspraga disini
Siap menghibur kamu
Siap menghibur kamu

Tunjukkan semangkamu
Kepada mereka semua
Berikan yang terbaik
Kepada gudep kita
Kami ini cah pramuka
Memberikan yang terbaik
Kami jago di lapangan
Kami jago pelajaran
Kami laskar pramuka smaga
Kami raja di daratan
Kami raja di lautan
Padahal kami gak bisa renang
Diantara kamu semua kami burung pipit
Tapi nyalinya gak sedikit
Diantara kamu semua kami burung hantu
Kami gak harap nomer satu

Orang bilang cah pramuka sadis-sadis
Tapi nyatanya orangnya manis manis
Orang bilang cah pramuka galak-galak
Memang galak kalo cintanya ditolak

Beginilah jadi anak laspraga
Slalu ada dan dimana-mana saja
Walau terik matahaari
Walau hujan turun lagi
Laspraga selalu disini
Walau harus sampai pagi
Ayo laspraga
Ayo laspraga
Kita slalu bersama
Ayo laspraga
Ayo laspraga
Pacu terus semangatmu

Laspraga gak ada anak manja
Laspraga gak ada anak cengeng
Laspraga gak ada anak banci
Yang ada anak pemberani



Assalamualaikum, walaikumsalam
Assalamualaikum, walaikumsalam
Laspraga datang , bawa pasukan
Janganlah heran , lihat laspraga
Janganlah heran , lihat laspraga
Datangnya pagi , pulangnya malam

Salam dari kami dari anak laspraga
Laskar pramuka smaga
Yang siap menghadang semua musuhnya
Majulah dan terus berkarya
Majulah dan terus berkarya
Majulah dan terus berkarya

Satu kali beri semangat
Woy !!!
Dua kali beri semangat
Woy !!! Woy !!!
Tiga kali beri semangat
Woy !!! Woy !!! Woy !!!
Beri semangat !!
(Tepuk pramuka) LASPRAGA !!!


Hanya yel-yel itu yang kami punya. setelah yel-yel kami beralih ke lomba halang rintang. Sebenarnya hanya merayap dan melewati spider web tapi sudah membuat kami kewalahan. setelah itu kami langsung berangkat berjalan lagi melewati gerimis hujan. Sesampainya di tujuan, yaitu destinasi akhir kwarcab Madiun kamipun mempersiapkan diri untuk mendengar akhir dari lomba yang kami lakukan 2 hari ini. Inilah hasil yang kami peroleh.


JUARA 3 PBB
JUARA 2 KOMPAS
JUARA 2 HALANG RINTANG
JUARA 1 YEL-YEL


Kami tidak kecewa, kami bangga. BANGGA akan hasil kami. Hasil latihan tanpa persiapan, latihan yang hanya sekenanya saja, tapi kami bangga.. bangga sekali dengan apa yang kita peroleh kali ini :') terima kasih kawan yang selalu ada untuk Pramuka ini, Terima kasih atas usaha keras kalian. Kenapa diatas aku selalu menyebutkan kami, kita? karena ini bukan tentang lomba, ini bukan cerita untuk perlombaan. ini cerita kita. tentang KITA :D



Monday, December 10, 2012

Lampu Biru, Si Pengusir Kantuk

Hey guys, tau gak kopi terbukti paling ampuh untuk mengusir rasa kantuk. Namun efek samping kopi kurang disukai para pengendara mobil karena harus sering-sering berhenti mencari toilet. Alternatifnya, pasang saja lampu biru di kabin. 

Para ilmuwan di Universite Bordeaux Segalen baru-baru ini membuktikan nyala lampu berwarna biru sama manjurnya dengan efek kafein pada kopi dalam mengusir kantuk. Tentunya tanpa disertai sering buang air kecil seperti yang terjadi usai minum kopi.


Temuan ini diharapkan bisa menginspirasi desain mobil atau kendaraan yang lebih aman di masa mendatang. Dengan memasukkan lampu berwarna biru sebagai bagian dari desain interior mobil modern, maka angka kecelakaan akibat pengemudi mengantuk diharapkan akan berkurang. 

Eksperimen terhadap 48 pengemudi yang menempuh jarak 400 km menunjukkan, tingkat kesalahan yang dilakukan pengemudi berkurang berkat lampu biru. Pelanggaran marka jalan dilakukan 15 kali oleh pengemudi yang terpapar lampu biru, 13 kali pada pengemudi yang minum kopi dan 26 kali pada pengemudi yang tidak mendapat apa-apa. 

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE ini membuktikan bahwa warna biru bisa meningkatkan kewaspadaan dengan merangsang sel-sel ganglion retina. Dikutip dari Daily Mail), sel-sel tersebut terdapat pada retina yakni lapisan yang terletak di bagian belakang bola mata. 

Sel-sel ganglion retina tersebut juga terhubung dengan saraf-saraf kesadaran. Oleh karena itu, rangsang di bagian ini bisa meningkatkan sekresi atau pelepasan melatonin yakni hormon yang membuat orang bisa terjaga dan tetap awas sepanjang malam. 

Berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa sepertiga korban kecelakaan di jalan raya berhubungan dengan rasa kantuk. Gara-gara mengantuk, pengemudi bisa kehilangan kewaspadaan, kemampuan refleks dan persepsi visual dalam arti penglihatannya menurun. 


Sumber :
tahukah-anda.info

Alat Ini Buat Pipis Jadi Menyenangkan

Ide awalnya datang dari toilet di bandara Schiphol, Amsterdam. Di sana, urinoir dilukisi gambar yang bertujuan agar para pria yang buang air seni di sana punya sesuatu sebagai target. Dengan demikian, kerja petugas kebersihan juga jadi lebih ringan karena tidak banyak urin berceceran di lantai.


Namun, sebuah perusahaan asal Inggris menghadirkan inovasi lebih lanjut. Mereka mendesain urinoir yang dilengkapi dengan layar video. Lewat layar ini, pria yang buang air kecil di sana bisa mengarahkan urinnya ke kiri dan kanan, mengontrol karakter mereka bermain ski es menuruni bukit. 


Dikutip dari DailyMail, Captive Media, perusahaan yang mengembangkan game berbasis urin ini membutuhkan waktu 4 tahun untuk mengembangkannya. Alat ini pun didesain tahan air, tahan guncangan dan menggunakan layar yang rapat. 

Sistem itu bekerja dengan menggunakan sensor gerak yang diarahkan pada "area tembak" di urinoir. Di atas urinoir tersebut ada layar LCD 12 inci di mana pemain bisa melihat game yang sedang mereka mainkan. Berhubung alat ini tidak menggunakan sensor cair ataupun kamera, artinya 'konsol game' ini jadi tidak perlu sering-sering dibersihkan. 

Selain ski es menuruni bukit, ada game lain yang bisa dimainkan oleh si pemilik hajat yakni Breakout, sebuah game klasik yang dimainkan dengan menghancurkan balok-balok, dan sebuah game kuis yang diberi nama Clever Dick. 


Bahkan ada pula daftar high score pada game-game tersebut. Namun demikian, agar berhasil mengalahkan skor para 'gamer' lainnya, seseorang perlu menahan kencing agak lama supaya ia punya 'amunisi' yang cukup untuk bermain game dan masuk ke daftar Hall of Fame. 

Sejauh ini, peralatan ini sudah diuji coba di sebuah pub di Cambridge, Inggris. Para peminum di seluruh Inggris kemungkinan akan dapat menguji coba kemampuannya dalam waktu dekat. 

Terakhir, meski efek higienis yang ditawarkan oleh game ini terhadap ruang toilet sendiri masih perlu dibuktikan, namun Captive Media yakin bahwa alat ini akan membujuk para pria untuk kencing ke arah yang tepat.


Sumber :
jelajahunik.us

Wednesday, December 5, 2012

Sinopsis Novel Negeri 5 Menara



Alif Fikri adalah remaja kelahiran Banyur, Bukittinggi yang semasa kecilnya hobi berburu durian runtuh bersama ayahnya dan bermain bola di sawah berlumpur. Setelah lulus dari Madrasah ia ingin melanjutkan pendidikannya ke SMA Bukittinggi. Tetapi idenya justru bertentangan dengan pendapat amaknya yang menginginkan Alif untuk tetap bersekolah di sekolah agama. Alif bimbang.

Surat pun datang dari Pak Etek Gindo, paman Alif. Dia menyarankan Alif untuk mencoba bersekolah agama di tempat yang dulunya pernah menjadi tempat sekolah bagi Pak Etek Gindo. Tetapi Alif masih sangat asing dengan tempat itu. Dengan setengah hati Alif daintarkan oleh ayahnya pergi ke pulau seberang untuk belajar di Pondok Madani, Jawa Timur. 

Justru disinilah dia mulai megnerti makna hidup yang sebenarnya. Di hari kedatangan mereka ke PM, Alif dan ayahnya, dan juga peserta didik baru yang lain diajak untuk ikut mengelilingi beberapa tempat di PM.

Di hari pertama pembelajaran, Alif diberikan sebuah kalimat, lebih dari sebuah kumpulan kata-kata, yang nantinya akan menjadi kompas kehidupan mereka. Man Jadda Wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil! Dia mengagumi kebudayaan di PM yang mengharuskan setiap penduduk PM untuk berbicara hanya dengan menggunakan bahasa arab atau inggris, tidak dengan bahasa yang lain. Apabila ketahuan melanggar, maka hukumannya adalah menjadi jasus atau mata-mata. Siapa yang menjadi jasus, mereka harus mencari pelanggar lain di PM, lalu dilaporkan kepada mahkamah. Itu pula yang pernah dirasakan Alif ketika menjadi jasus.

Di PM, Alif bertemu dan berteman baik dengan Raja Lubis dari Medan, Atang dari Bandung, Said Jufri dari Surabaya, Baso dari Gowa dan Dulmajid dari Madura. Mereka berenam kerap berkumpul di menara samping masjid. Maka dari itu mereka sering disebut Sahibul Menara, orang yang punya menara. Di bawah menara PM pula mereka berangan-angan akan suatu benua impian, benua yang entah bagaimana caranya bisa mereka raih. Alif melihat awan-awan itu bagaikan sebuah Benua Amerika, sedangkan Raja melihatnya sebagai Benua Eropa, Atang melihatnya Benua Asia dan Baso melihat itu semua sebagai Benua Afrika. Sedangkan Said dan Dulmajid melihatnya sebagai negara Indonesia.

Meskipun bahagia berada di PM, Alif tidak bisa menyembunyikan rasa irinya kepada Randai, sparring partner-nya sekaligus sahabatnya yang berada di ITB. Bahkan Alif memiliki gagasan untuk keluar dari PM dan mengikuti ujian persamaan agar dapat masuk ITB. Pikirannya makin kacau ketika harus merelakan Baso untuk pulang kampung ke Gowa. Alif semakin resah.

Mereka tidak tahu akan menjadi apa kelak. Yang mereka tahu hanyalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apapun. Sungguh Tuhan Maha Mendengar.

Man Shabara Zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tetapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup.

 

Blog Kawanku

  • *Oleh Kurnia Putri Utomo ( +kurnia putri utomo )* Sabtu, 1 Agustus 2015 pada pukul 05.30 tepat saya mengendarai motor bebek menuju ke warung nasi pecel yan...

Followers

Booo !! Buahahahaha It's Me Vaiz. Powered by Blogger.